10 BUDAYA MALU DAN 8 NILAI MARI, PESAN KETUA DALAM APEL PAGI
10 BUDAYA MALU DAN 8 NILAI MARI, PESAN KETUA DALAM APEL PAGI
Jayapura, 11 Agustus 2025 -- Pengadilan Agama (PA) Jayapura hari ini (Senin, 11/08) mengawali aktifitas pekan ini dengan mengggelar apel pagi. Bertempat di halaman Pimpinan, Hakim, para Pejabat Fungsional dan Struktural, staf, Cpns dan para PPNPN PA Jayapura berbaris mengikuti kegiatan ini penuh hikmad. Apel ini dimulai tepat pukul 08.00 WIT.

Apel Senin pagi ini dimulai dengan pembacaan susunan acara yang dibawakan Rahmatia S.H dan yang bertindak Komandan adalah Hilman Fathukrohim Setelah disiapkan oleh Komandan, Pembina apel Ketua PA Jayapura, Zaenal Ridwan Puarada, S.H.I., M.H kemudian memasuki mimbar apel. Sesi pembacaan 8 Nilai Utama Mahkamah Agung (MA) RI dipandu oleh Kasub Umum dan Keuangan Agung Lukito S.Akt dan pembacaan 10 budaya malu Pengadilan Agama (PA) Jayapura dipimpin oleh Edi Rosadi Mello S.H.I., M.H yang diikuti oleh seluruh peserta apel pagi kali ini dengan penuh semangat. Setelah Hilman pemimpin apel, mengistirahatkan peserta apel, kemudian Zaenal Ridwan Puarada Ketua PA Jayapura menyampaikan Amanatnya “Alhamdullillah Kita semua masih diberi kesehatan sehingga bisa berkumpul kembali melaksanakan Apel pagi dan dapat melaksanakan tupoksi kita sebagai ASN Pa Jayapura”. Ungkap Ketua
Selain itu, Ketua dalam amanatnya menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Pa Jayapura untuk menerapkan 8 Nilai MARI dan 10 Budaya malu Pa Jayapura ”8 Nilai Mahkamah Agung RI dan 10 budaya malu yang kita ucapkan setiap apel pagi dan apel sore jangan hanya diucapkan saja melainkan harus ditanamkan dalam diri kita dan diterapkan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab” instruksi Beliau.

Apel pagi ini kemudian diakhiri dengan do'a bersama sebagai pembuka kegiatan pekan ini yang dipimpin oleh Moch. Arif Irianto S.E Melalui do’a tersebut seluruh aparatur PA Jayapura berharap selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya satu pekan kedepan. Setelah rangkaian acara apel selesai dan dibubarkan seluruh aparatur PA Jayapura pun saling berjabat tangan dan saling bertegur sapa sebagai bentuk tingginya rasa kebersamaan dan saling kepedulian diantara mereka.







